Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Nomor Urut Caleg dengan Metode SAW

Arie Yandi Saputra

Abstract


Penentuan nomor urut calon anggota legislatif memang terbukti cukup menyulitkan bagi partai politik. Meski tidak ada jaminan nomor urut satu menjadi pemenang, namun persoalan ini terus memicu konflik di internal partai politik. Kebanyakan partai politik dalam menentukan nomor urut calon legislatif melihat dari sisi subjektifitas seperti aspek kekerabatan, bahkan aspek kekuatan uang. Jika dilihat dari cara yang dilakukan tersebut, maka sepantasnya muncul konflik di internal partai. Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut yaitu menerapkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan Metode SAW (Simple Addative Weight), dimana nantinya proses penentuan nomor urut calon legislatif dapat dilakukan dengan mencari nilai bobot dari setiap alternatif (caleg) berdasarkan kriteria yang digunakan kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang terbaik. Dengan diterapkannya Sistem Pendukung Keputusan ini diharapkan nantinya dapat meminimalisir atau menghilangkan konflik yang sering terjadi di internal partai politik karna proses penenentuan nomor urut calon legislatif dilakukan perhitungan secara objektif berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Determining the serial number of legislative candidates are proven quite difficult for political parties. Although there is no guarantee number one became a winner, but the issue continues to spark an internal conflict in a political party. Most political parties in determining the sequence number of candidates look like aspects of subjectivity in terms of kinship, even aspects of the power of money. If seen from the way in which, it appears appropriate that the internal conflict in the party. One solution that can be used in solving the problem is the implementation of Decision Support Systems (DSS) using the method of SAW (Simple Addative Weight), where the latter process of determining the sequence number of candidates can be done by finding the weight value of each alternative (candidate) based on criteria used then carried ranking process which will determine the best alternative. With the implementation of Decision Support System is expected later to minimize or eliminate the conflict that often occurs in political parties because the process penenentuan serial number of candidates objectively calculation based on specified criteria.


Full Text:

PDF

References


Mohammad, A., 2010, Rekruitmen Caleg PKS dan Caleg Golkar dalam Pemilu Legislatif 2009 di Kota Yogyakarta, Tesis, Magister Hukum Islam, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Fitri, R., 2014, Rekrutmen Calon Legislatif Pada Pemilu 2014 (Studi Kasus Mengenai Rekrutmen Politik PPP di Dapil I dan V di Kabupaten Sampang, Jawa Timur), Jurnal Politik Muda, No.1. Vol. 3, hal 78-85.

Hasibuan, Z, A., 2007, Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Fasilkom UI, Jakarta.

Suryadi, K., Ramdhani, M. A., 2002, Sistem Pendukung Keputusan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Supranto, J., 2005, Teknik Pengambilan Keputusan, Rineka Cipta, Jakarta.

Eniati, S., 2011, Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting), Jurnal Dinamik, No. 2, Vol. 16, hal 171-176.

Kusumadewi, S., 2006, Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.

Katz, R. S., Crotty, W. J., 2006. Handbook of Party Politic, Sage Publications, London.

Saputra, W., 2012, Pola Rekrutmen Partai Politik (Studi: Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Dalam Menetapkan Caleg Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Agam, Skripsi, FISIP, Universitas Andalas, Padang.




DOI: https://doi.org/10.24076/citec.2015v2i2.40

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

 

Dedicated to:

 

Creative Information Technology Journal (CITEC Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License